Selasa, 10 Juli 2012

MANAGEMEN PEMELIHARAAN AYAM PEDAGING PT. GENESIS FARM DESA WATES KELURAHAN LOSARI KECAMATAN GRABAG KABUPATEN MAGELANG



Daryanto dan Fitri Dian Perwitasari   
Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Wahid Hasyim

ABSTRAK


Ayam pedaging merupakan sumber protein hewani yang banyak di konsumsi oleh masyarakat sehingga peternakan ayam pedaging semakin meningkat jumlahnya dari tahun ketahun seiring tingginya permintaan pasar akan daging ayam. Pemeliharaan ayam pedaging membutuhkan Manajemen pemeliharaan yang baik untuk mencapai hasil yang maksimal.
Manajemen Pemeliharaan ayam pedaging meliputi ; periode pemeliharaan (periode starter dan periode finisher), management biosecurity, mengenal jenis penyakit, pengobatan dan pasca panen. Pemeliharaan ayam pedaging dengan pola kemitraan  dimana PT Genesis Farm  sebagai Inti dan Peternak sebagai plasma dengan sistem bagi hasil sesuai kontrak. PT Genesis Farm merupakan perusahaan yang bergerak di bidang kemitraan ayam yang menyediakan kebutuhan peternak sebagai plasma antara lain; DOC, pakan, obat, vitamin, vaksin, tenaga penyuluh lapangan dan bertanggungjawab terhadap  pemasaran.
Pemeliharaan ayam pedaging dengan pola kemitraan lebih efektif dan efisien dari pada peternakan mandiri,  karena selain disediakan sapronak oleh PT. Genesis farm, di bantu dalam managemen pemeliharaan oleh seorang petugas lapangan dan pemasaran. 

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Ayam pedaging (Broiler) adalah ayam ras yang mempunyai kemampuan untuk tumbuh cepat sehingga dapat menghasilkan daging dalam waktu relatif singkat (5-7 minggu). Ayam pedaging mempunyai peranan yang penting sebagai sumber protein hewani asal ternak. PT. GENESIS FARM merupakan perusahaan yang bergerak di bidang perunggasan khususnya ayam pedaging dengan pola kemitraan berupaya membantu peningkatan produktivitas, kuantitas, kualitas dan efisiensi usaha peternakan ayam broiler secara baik.
Mayoritas masyarakat menyukai daging ayam, konsumennya pun menjangkau dari anakanak, anak muda, hingga orang tua. Usaha makanan dan restoran yang menggunakan daging ayam sebagai bahan baku usaha mereka, sehingga selain konsumen perorangan, usaha ini juga memiliki peluang kerjasama dengan usaha yang berbahan baku daging ayam. Usaha ini masih memiliki potensi untuk dikembangkan dan menguntungkan walaupun saat ini penyakit flu burung mulai ada lagi. Penyakit flu burung dapat diatasi apabila para peternak ayam pedaging dapat menerapkan dan memahami bagaimana manajemen pemeliharaan yang baik khususnya di biosecurity. 
Berdasarkan latar belakang diatas muncul beberapa point penting yang akan dikaji, maka diperlukan batasan terhadap perumusan masalah yaitu :
1. Apa yang dimaksud tentang ayam pedaging
2. Syarat-syarat apa yang dibutuhkan dalam budidaya ayam pedaging
3. Bagaimana managemen pemeliharaan ayam pedaging yang baik dan benar
4. Keuntungan apa saja yang didapat dalam budidaya ayam pedaging dengan sistem kemitraan
Tujuan dari penelitian ini yaitu 1) Untuk menambah pengetahuan, keterampilan dan wawasan bagi setiap mahasiswa dalam dunia peternakan unggas. 2) Mengetahui teknik budidaya yang diterapkan oleh PT. Genesis Farm. 3) Mahasiswa dapat menganalisis dengan cermat berbagai permasalahan dalam peternakan unggas. Adapun manfaatnya antara lain : 1) Menambah pengetahuan dan wawasan yang selama ini tidak diperoleh di bangku perkuliahan serta meningkatkan skill mahasiswa. 2) Mengimplementasikan ilmu yang diperoleh selama berada dibangku perkuliahan. 3)  Memberikan masukan yang bermanfaat bagi lembaga yang menjadi tempat penelitian untuk menentukan kebijakan – kebijakan di masa mendatang.

METODE PENGUMPULAN DATA

Waktu dan Tempat Penelitian

Kegiatan penelitian ini dilaksanakan mulai dari tanggal  03 Agustus  sampai dengan 03 September 2011 bertempat di kandang sholeh mitra dari PT. Genesis Farm di Desa Wates, Kelurahan Losari, Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang.

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan pada kegiatan penelitian Managemen Pemeliharaan Ayam pedaging PT. Genesis Farm di Magelang adalah data primer dan data sekunder. Data primer ialah data yang berasal dari sumber asli atau pertama. (Rohana Yuso, 2004). Data primer pada penelitian ini diperoleh melalui observasi yaitu wawancara langsung dengan peternak dan pengumpulan data melalui recording peternak. Data sekunder merupakan data yang sudah tersedia sehingga kita tinggal mencari dan mengumpulkan. (Rohana Yuso, 2004). Data sekunder pada penelitian ini diperoleh melalui buku, penelitian terdahulu, jurnal dan artikel.


 HASIL DAN  PEMBAHASAN
                                                              
Profil  PT GENESIS FARM
Sejarah Singkat
PT Genesis Farm berdiri pada tahun 2009 yang awalnya hanya ada dikota solo di bawah naungan PT. Luwes (N.P.W.P No: 24.444.601.9.528.000), Januari tahun 2012 PT Genesis farm sudah mampu membuka cabang dikota-kota lain diantaranya:
1.            Solo (Induk)
2.            Semarang
3.            Jogjakarta
4.            Purwokerto
5.            Mojokerto
6.            Pati
7.            Magelang
8.            Blora
9.            Pekalongan.
            PT Genesis farm adalah suatu perusahan yang bergerak dibidang perternakan unggas (broiler) dengan sistem kemitraan. PT Genesis farm menyediakan sapronak meliputi:
1.            DOC.
2.            Pakan.
3.            Obat, Vitamin, dan Vaksin.
4.            Tenaga Penyuluh Lapangan.
5.            Pemasaran.
            Sarana tersebut disediakan oleh PT Genesis Farm yang nantinya akan disuplai ke semua peternak yang sudah menjadi mitra. Pola kemitraan PT Genesis farm adalah peternak menyediakan lahan (kandang), lengkap dengan peralatan dan tenaga kerja, sedangkan PT Genesis farm menyediakan sapronak (seperti terlampir diatas) sampai proses panen, dengan penghitungan laba rugi bagi hasil. Untuk cabang Semarang kandang yang ada meliputi area Salatiga, Semarang, Magelang, Temanggung,  dan Kendal.
            Kandang Soleh dengan alamat Wates, Losari, Grabag, Magelang, dengan kapasitas maksimal 8.000 ekor terdiri dari 2 kandang masing-masing kapasitas 4.000 ekor, tetapi saat ini tiap kandang hanya di isi 3.500 ekor (dengan total 7.000 ekor). Kandang 1 dengan ukuran panjang: 67 m dan lebar: 7,5 m, sedangkan kandang 2 dengan ukuran panjang: 60 m dan lebar: 8 m


Managemen Pemeliharaan.

Management pemeliharaan ayam pedaging terbagi menjadi 2, yaitu : periode stater dan periode finisher. Periode stater yaitu periode anak ayam dari (umur 0-21 hari), sedangkan untuk periode finisher yaitu periode anak ayam dari umur 22 sampai panen, sdh sessuai dengan bobot badan yang diinginkan.


Periode starter.

Periode starter ayam pedaging (umur 0-21 hari) merupakan masa pertumbuhan awal bagi ayam pedaging, untuk beradaptasi dengan lingkungan kandang yang baru. Anak ayam disebut juga DOC (Day old Chicken), DOC adalah anak ayam umur satu hari. Jenis DOC yang digunakan perusahaan kami yaitu MB 202 P dan harga DOC Rp 4800/ekor. Pemilihan DOC ini dilihat dari label di setiap boksnya yang di pesan perushaan kami, label itu terdiri dari: 1) induknya, 2) tanggal penetasanya, 3) harga, 4) bobot badan per ekornya. Menurut Rasyaf (2008) pemilihan DOC dilihat dari : 1) induk yang sehat, agar tidak membawa penyakit bawaan, 2) anak ayam berdasarkan ukuran atau bobot yang sama, 3) matanya cerah atau bercahaya aktif, 4) tidak cacat secara fisik, 5) tidak ada lekatan tinja di duburnya. Pemilihan bibit yang baik merupakan awal dari     
Penangan awal  DOC saat datang di kandang yaitu; kandang dibersihkan dengan fumigasi, kandang  yang dilengkapi dengan pemanas buatan (broooder) sebagai pengganti induk, pemanas harus dinyalakan terlebih dahulu ± 15 menit sebelum DOC datang. DOC di keluarkan dari kotak untuk di pindah ke brooder, dan dikasih minum air dicampur gula aren dan vitamin, dengan tujuan untuk memulihkan tenaga yang terbuang pada waktu perjalanan, setelah semua DOC dipastikan minum, baru di kasih pakan. Target management brooding, yaitu empat jam diusahakan tembolok berisi makanan. Pemberian pakan sedikit-sedikit tapi sering (10-12 kali/hari). Penangganan yang di lakukan oleh  peternak sudah sesuai dengan (Rasyaf, 2008) mengatakan bahhwa air gula yang diberikan ke DOC untuk mempercepat suplai energgi akibat dari perjalanan jauh, sedangkan vitamin dan mineral bertujuan untuk mengurangi cekaman dan membantu memulihkan kesegaran anak ayam.  Ransum yang diberikan pada dua hari pertama tidak perlu dibatasi, kemudian setelah itu periode stater 20 gram/ekor/hari (Rasyaf, 2008). 
Pakan yang diberikan berupa pakan jadi (AB-1) dan BR 1 super dan bentuk pakan yaitu crumble. Pakan bentuk crumbel adalah bentuk fisik ransum berupa pecahan, dapat menghasilkan berat badan lebih besar dibandingkan tepung komplit (Rasyaf, 2008).  
PT Genesis Farm menyarankan peternaknya pada masa brooder untuk kandang panggung maupun kandang postal mengunakan kulit padi (sekam) setebal 5 cm pada lantainya dan pemanas dengan perbandingan 1: 500 ekor sampai umur 21 hari. Penggunaan alas liter dari sekam padi sesuai dengan pendapat (Rasyaf, 2008) yang mengatakan bahwa untuk daerah dingin ketebalan alas litter tidak lebih dari 8 cm, sedangkan untuk daerah panass ketebalan alas litternya tidak lebih dari 5 cm. Penggunaan alas litter yaitu untuk: 1) kemungkinan ayam lepuh dada lebih sedikit, 2) ayam broiler relatif lebih tahan, 3) pengelolaan lebih mudah (Rasyaf, 2008).
Persiapan brooder sudah memenuhi saran managemen PT. Genesis yaitu kandang panggung dengan alas kulit padi atau sekam dan kompor gas (LPG) sebagai pemanas. Penggunaan brooder bertujuan sebagai induk buatan yang menghangatkan anak ayam ketika baru menetas (Rasyaf, 2008).  
Awal pemeliharan semua anak ayam ditempatkan dalam 1 kandang, kandang yang lain dibiarkan kosong, dengan alasan supaya suhu ruangan lebih hangat dan mudah dalam pengawasan, pada umur 17 hari dilakukan pemindahan ayam kekandang lain, karena ruangan sudah penuh (padat). Program pemanas dilakukan sampai umur 21 hari (3 minggu). Fase brooding dimulai pada umur 1 - 21 hari.
Suhu ruangan 28 – 31oC dan kelembaban 55 – 60 % sehingga hampir sama dengan kondisi bersama induknya. Menurut Rasyaf (2008) mengatakan bahwa ayam broilerr dapat tumbuh secara optimal 19 – 21 oC. Keadaan lingkungan kandang tidak sesuai maka dari itu perusahaan menyarankan kepada peternak untuk menanam pohon di sekitar lingkungan kandang dan diberi kipas angin.  Program vaksinasi dikandang Sholeh dilakukan pada umur 4 hari oleh seorang vaksinator yang sudah  di sediakan PT. Genesis Farm, vaksin yang dilakukan adalah vaksin suntik dan vaksin tetes mata.

Periode Finisher.

Periode Finisher adalah periode akhir dimana ayam siap di panen berkisar 5 – 7 minggu, diharapkan berat badan ayam tidak terlalu berat dan tidak terlalu ringan (Rasyaf, 2008). Perusahaan kami ayam masuk dalam periode finisher yaitu umur 22 hari sampai panen.
Ayam umur 22 hari sudah tidak menggunakan pemanas, hanya untuk menyiasati suhu kandang yang dingin pada waktu malam hari atau waktu cuaca dingin maka tirai samping harus ditutup rapat. Umur 25 hari bobot badan diperkirakan sudah mencapai 1 kg/ekor, kemudian sekam diturunkan total sampai panen, hal ini sesuai dengan pendapat Anonymous (2007) Pemanas sudah tidak diperlukan lagi pada siang hari karena bulu ayam sudah lebat.
Kepadatan ayam pada periode finisher adalah 10 ekor/m2, sesuai dengan  pendapat Added Wednesday (2011) yang menyatakan bahwa pengaturan tingkat kepadatan pada fase finisher ini juga harus diperhatikan, yakni 10 ekor/m.
Data recording (lampiran 3) menunjukkan angka mortalitas tinggi ketika memasuki periode finisher, hal ini dikarenakan ayam  mengalami stres, akibat pemanas yang tidak lagi diberikan dan sekam padi sebagai alas sudah di turunkan, sehingga ayam harus beradaptasi lagi dengan kondisi yang baru. Hal ini diketahui dari pemeriksaan terhadap  ayam yang mati, tidak ada tanda-tanda ayam sakit, namun di ketahui temboloknya kosong ( ayam tidak mau makan karena stres).   Menurut info medion (2009) Stres diakibatkan oleh adanya gangguan baik dari luar maupun dari dalam tubuh ayam. Adanya stres menandakan ayam sedang beradaptasi terhadap gangguan tersebut. Oleh karena itu, semakin cepat adaptasi ayam semakin ringan stres yang dialami. Secara fisiologis, stres terjadi ketika hormon kortisol, yang dihasilkan pankreas, memobilisasi energi dari cadangan energi di dalam tubuh menuju organ target yang sedang membutuhkan. Mobilisasi ini bisa disebabkan oleh adanya peradangan, peningkatan denyut jantung dan frekuensi napas.   
Periode starter dan finisher, PT Genesis farm menggunakan pakan Starter semua, dengan menggunakan pakan yang kadar protein tinggi, supaya pertumbuhan bobot badan lebih optimal dengan umur panen bisa lebih awal. Jenis pakan yang dikonsumsi adalah starter merk AB 1 dari PT Comfeed Cabang Sragen berbentuk crumble (butiran halus).
             

Management Biosecurity.

Management Biosecurity yang diterapkan dikandang Sholeh meliputi; 1) penyemprotan kandang dan lingkungan kandang dilakukan 2 kali sehari dengan menggunakan desinfectan yang di sediakan oleh PT. Genesis Farm, 2) pencucian tempat pakan dan minum 2 kali sehari,  3) untuk pekerja kandang sebelum masuk kandang harus menyemprot seluruh tubuhnya dengan desinfectan yang sudah disediakan di belakang pintu kandang, 4) program dan jadwal vaksin. Hal ini sesuai dengan pendapat Cahyadi et al., (2011) mengatakan bahwa Manajemen peternakan unggas harus didasarkan pada prinsip biosekuriti yang tepat, diantaranya: (1) melakukan kontrol dan pembatasan terhadap kontaminasi antara unggas, manusia, dan jenis hewan lainnya, (2) melaksanakan program sanitasi dan desinfeksi dengan melakukan program kebersihan secara rutin untuk menciptakan lingkungan kandang yang bersih dan bebas dari hama penyakit, dan (3) melaksanakan program vaksinasi secara tepat dan akurat dalam upaya pencegahan penyakit dengan pengobatan secara rutin. Management biosecuriti bertujuan untuk menjaga keamanan dan kesehatan peternak dan ayam sehingga dapat mencegah penularan penyakit dari ayam ke manusia begitupun sebaliknya.

    

Penyakit dan Pencegahannya

Pemeliharaan mulai periode starter sampai periode finisher, ayam pedaging dalam kondisi sehat dan tidak terkena penyakit, hal ini disebabkan oleh managemen pemeliharaan ayam pedaging yang diterapkan di kandang Sholeh sudah berjalan dengan baik sesuai dengan ketentuan dari PT. Genesis  Farm. Program pengobatan secara berkala di kandang Sholeh disesuaikan dengan jadwal pengobatan dari PT Genesis farm seperti ditunjukkan pada tabel 2. Pada saat ini PT. Genesis Farm menggunakan obat dan vitamin dari beberapa perusahaan diantaranya: OTASINDO, AVINDO, AGRINUSA UNGGUL JAYA,  CAPRI,  BANA MEDIVET,  MEDION,  SANBE,  MENSANA dan IMA. Perusahaan dari obat dan Vitamin juga menyediakan seorang dokter hewan sebagai konsultan jika terjadi masalah tentang kesehatan ayam di  lapangan.
       
                          
Tabel 1. Jadwal Pengobatan per 1000 ekor


Umur
Pagi
Dosis
Sore
Dosis
Keterangan
1
Moxycolgrin HC
7
Vitaminovit
10

2
Moxycolgrin HC
7
Vitaminovit
10

3
Moxycolgrin HC
10
Vitaminovit
15

4
Moxycolgrin HC
10
Vitaminovit
15
ND1 (tetes + Suntik)
5
Moxycolgrin HC
10
Vitaminovit
15

6
Air Putih




7
Air Putih




8
Capribro
10
Vitaminovit
20

9
Capribro
10
Vitaminovit
20

10
Capribro
10
Vitaminovit
20

11
Air Putih




12
Air Putih



 Vaksin IBD (minum)
13
Capricoli
30
Capribro
15

14
Capricoli
30
Capribro
15

15
Capricoli
30
Capribro
15

16
Air Putih

Malakil
15

17
Air Putih

Malakil
15

18
Capribro
15
Vitaminovit
30
Vaksin ND II (minum)
19
Capribro
15
Vitaminovit
30

20
Capribro
15
Vitaminovit
30

21
Air Putih

Malakil
20

22
Air Putih

Malakil
20

23
Capribro
20
Malakil
20

24
Capribro
20



25
Capribro
20



26
Air Putih




27
Air Putih




28
Air Putih




29
Air Putih




30
Air Putih




Keterangan
1
Pemberian pakan umur 1-14 hari sedikit-sedikit tapi sering
2
Pemberian vitamin cukup 3-5 jam habis, obat 2-3 jam habis
3
Jika cuaca panas vitamin dosis tinggi diberikan malam/pagi ketika cuaca dingin
4
Dosis pemberian gula jawa 2%
5
Saat turun skam, malamnya diberi air gula & vit. Dosis tinggi
6
1 hari sebelum sampai 1 hari setelah vaksin jangan diberi kaporit
7
Antistress/Elektrolit/ Vit C diberikan siang hari

 
Pemasaran.

Pemasaran ayam broiler di PT Genesis farm dengan sistem kemitraan menjadi tanggung jawab mutlak PT Genesis farm sebagai pihak inti sehingga plasma tidak kerepotan untuk memasarkan ayam yang sudah siap panen. Peternak hanya menyiapkan tenaga untuk proses panen, mulai dari penangkapan ayam, penimbangan dan pengangkutan ke mobil bakul, ayam broiler seluruhnya dipasarkan untuk pasar lokal (pasar ambarawa semarang, pasar sampangan semarang, pasar kobong semarang, dll). Secara umum jalur pemasaran ayam broiler tidak jauh berbeda dengan jalur pemasaran produk jenis lain yang dibudidayakan oleh peternak.


Dampak Sosial Ekonomi.

Kegiatan budidaya ayam pedaging secara langsung memberikan keuntungan secara ekonomis yang dapat dinikmati oleh masyarakat, antara lain,
  1.      Usaha budidaya ini juga berdampak positif terhadap kondisi sosial masyarakat seperti berkurangnya pengangguran. Selain itu bagi pembudidaya yang tergabung dalam pola kemitraan, akan semakin meningkatkan interaksi sosial antar anggota kelompok sekaligus meningkatkan rasa  gotong royong dan kesetiakawanan sosial di antara mereka.  
  2.       Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) bagi pemerintah daerah setempat. 
  3.      Meningkatkan pendapatan masyarakat baik petani pembudidaya ayam pedaging secara langsung maupun pelaku usaha yang terlibat secara tidak langsung seperti pedagang pengepul, pemotong, usaha rumah makan khas daging ayam serta para penyedia jasa yang berkaitan dengan adanya usaha budidaya ayam pedaging ini.
  4.      Usaha ini juga memiliki kaitan ke belakang/hulu (backward linkage) antara lain pada usaha pasokan pupuk kandang (ke peternak) dan pupuk buatan (penyedia sarana produksi perikanan) serta kaitan ke depan/hilir (forward linkage) seperti pada usaha perdagangan, pengangkutan dan sebagainya.





KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan dari penelitian yang dilaksanakan di PT. Genesis farm, kandang Soleh Magelang adalah: Pemeliharaan ayam pedaging dengan menerapkan managemen dari PT. Genesis Farm dapat menghasilkan ayam broiler yang berkualitas baik dan memberikan keuntungan yang besar bagi peternak.
Pemeliharaan ayam pedaging dengan pola kemitraan lebih efektif dan efisien dari pada peternakan mandiri,  karena selain disediakan sapronak oleh PT. Genesis farm, di bantu dalam managemen pemeliharaan oleh seorang petugas lapangan dan pemasaran. 


DAFTAR PUSTAKA

Added Wednesday. 2011. Pemeliharaan Ayam Fase Akhir.Jakarta. 
Anonimous. 2002 . www.poultryindonesia.com.
Anonimous. 2005. Management Pemeliharaan Broiler. PT Romindo Primavetcom. Jakarta.
Anonimous. 2007. www.//google.manajemen agribisnis.co.id
      Anonimous. 2008a. Http://Id.Wikipedia.Org/Wiki/broiler.
      Anonimous. 2008b.  http://peternakan.unpad.ac.id/?p=183.
      Anonimous. 2012. http://migroplus.com/brosur/Budidaya ayam pedaging.
Cahyadi, Danang Dwi. Mochammad Rifqi Wijaya, Nurida Dessalma S, Pradipta Nuri Adiyati. Sistem Kandang Tertutup Dalam Manajemen Peternakan Unggas. Aceh Development International Conference 2011. IPB (Institut Pertanian Bogor). Bogor.
Japfa group. 2007. standard operator procedure tata laksana pemeliharaan ayam pedanging. PT Primatama Karya Persada. Jakarta.
Medion. 2009. http://info.medion.co.id Stres Tuntas - DOC Berkualitas . Jakarta
Rasyaf, M. 2008. Panduan Beternak Ayam Pedaging. Penerbit Swadaya. Jakarta.
Rohana Yuso, 2004. Penyelidikan Sains Sosial. Binding: Softcover, 283 pages. Publisher: PTS Publications & Distributors Sdn Bhd.
Soekarwati . 1988 . Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian Teori dan aplikasi. UI-Press. Jakarta
      Sanbe . 2007. Petunjuk Pemeliharaan Ayam Pedaging, edisi 1. Bandung.
Santoso,U. 2009. www.sentralternak.com.
Setiawan, I. 2011. http://centralunggas.blogspot.com/2011/12/pemeliharaan-ayam-pedaging.html
SNIa. 2006 . Pakan ayam ras pedaging masa akhir (broiler finisher). Badan Standarisai Nasional. Jakarta
SNIb. 2006. Pakan anak ayam ras pedaging (broiler starter). Badan Standarisasi Nasional. Jakarta
Tabbu, R, C.2002. Penyakit ayam dan penangulangannya.Volume 2 penerbit Kanisius.Tarmudji. 2005.   Asites Pada Ayam Pedaging. . Balai Penelitian, Bogor.