Daryanto dan Fitri Dian Perwitasari
Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Wahid Hasyim
ABSTRAK
Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Wahid Hasyim
ABSTRAK
Ayam pedaging merupakan sumber protein hewani yang
banyak di konsumsi oleh masyarakat sehingga peternakan ayam pedaging semakin
meningkat jumlahnya dari tahun ketahun seiring tingginya permintaan pasar akan
daging ayam. Pemeliharaan ayam pedaging membutuhkan
Manajemen pemeliharaan yang baik untuk mencapai hasil yang maksimal.
Manajemen Pemeliharaan ayam pedaging meliputi ; periode pemeliharaan
(periode starter dan periode finisher), management biosecurity, mengenal jenis penyakit,
pengobatan dan pasca panen. Pemeliharaan ayam pedaging dengan pola kemitraan dimana PT Genesis Farm sebagai Inti dan Peternak sebagai plasma
dengan sistem bagi hasil sesuai kontrak. PT Genesis Farm merupakan perusahaan
yang bergerak di bidang kemitraan ayam yang menyediakan kebutuhan peternak
sebagai plasma antara lain; DOC, pakan, obat, vitamin, vaksin, tenaga penyuluh
lapangan dan bertanggungjawab terhadap
pemasaran.
Pemeliharaan ayam pedaging dengan pola kemitraan
lebih efektif dan efisien dari pada peternakan mandiri, karena selain disediakan sapronak oleh PT.
Genesis farm, di bantu dalam managemen pemeliharaan oleh
seorang petugas
lapangan dan pemasaran.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Ayam pedaging (Broiler) adalah ayam ras yang mempunyai kemampuan untuk
tumbuh cepat sehingga dapat menghasilkan daging dalam waktu relatif singkat
(5-7 minggu). Ayam pedaging mempunyai peranan yang penting sebagai sumber protein hewani asal
ternak. PT. GENESIS FARM merupakan perusahaan
yang bergerak di bidang perunggasan khususnya ayam pedaging dengan pola
kemitraan berupaya membantu peningkatan produktivitas,
kuantitas, kualitas dan efisiensi usaha peternakan ayam broiler secara baik.
Mayoritas masyarakat menyukai daging ayam, konsumennya pun menjangkau dari anak – anak, anak muda, hingga orang tua. Usaha makanan dan restoran yang menggunakan daging ayam sebagai bahan baku usaha mereka, sehingga selain konsumen
perorangan, usaha ini juga memiliki peluang kerjasama dengan usaha yang
berbahan baku daging ayam. Usaha ini
masih memiliki potensi untuk dikembangkan dan menguntungkan walaupun saat ini
penyakit flu burung mulai ada lagi. Penyakit flu burung dapat diatasi apabila
para peternak ayam pedaging dapat menerapkan dan memahami bagaimana manajemen
pemeliharaan yang baik khususnya di biosecurity.
Berdasarkan latar belakang diatas muncul beberapa
point penting yang akan dikaji, maka diperlukan batasan terhadap perumusan
masalah yaitu :
1. Apa yang dimaksud
tentang ayam pedaging
2. Syarat-syarat apa
yang dibutuhkan dalam budidaya ayam pedaging
3.
Bagaimana managemen pemeliharaan ayam pedaging yang baik dan benar
4.
Keuntungan apa saja yang didapat dalam budidaya ayam pedaging dengan sistem
kemitraan
Tujuan dari penelitian ini
yaitu 1) Untuk menambah pengetahuan, keterampilan
dan wawasan bagi setiap mahasiswa dalam dunia peternakan unggas. 2) Mengetahui teknik budidaya yang diterapkan oleh PT. Genesis Farm. 3) Mahasiswa
dapat menganalisis dengan cermat berbagai permasalahan dalam peternakan unggas.
Adapun manfaatnya antara lain : 1) Menambah pengetahuan dan wawasan yang selama
ini tidak diperoleh di bangku perkuliahan serta meningkatkan skill mahasiswa.
2) Mengimplementasikan ilmu yang diperoleh selama berada dibangku perkuliahan.
3) Memberikan masukan yang bermanfaat
bagi lembaga yang menjadi tempat penelitian untuk menentukan kebijakan –
kebijakan di masa mendatang.
METODE
PENGUMPULAN DATA
Waktu dan Tempat Penelitian
Kegiatan penelitian ini dilaksanakan mulai dari
tanggal 03 Agustus sampai dengan 03 September 2011 bertempat di kandang
sholeh mitra dari PT. Genesis Farm di Desa Wates, Kelurahan Losari, Kecamatan
Grabag Kabupaten Magelang.
Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan pada
kegiatan penelitian Managemen Pemeliharaan Ayam pedaging PT. Genesis Farm di
Magelang adalah data primer dan data sekunder. Data primer ialah
data yang berasal dari sumber asli atau pertama. (Rohana Yuso, 2004). Data
primer pada penelitian ini diperoleh melalui observasi yaitu wawancara
langsung dengan peternak dan pengumpulan data melalui recording peternak. Data sekunder merupakan data yang sudah
tersedia sehingga kita tinggal mencari dan mengumpulkan. (Rohana Yuso, 2004).
Data sekunder pada penelitian ini diperoleh melalui buku, penelitian terdahulu,
jurnal dan artikel.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Profil PT GENESIS FARM
Sejarah Singkat
PT Genesis Farm berdiri pada tahun 2009 yang
awalnya hanya ada dikota solo di bawah naungan PT. Luwes (N.P.W.P No:
24.444.601.9.528.000), Januari tahun 2012 PT Genesis farm sudah mampu membuka
cabang dikota-kota lain diantaranya:
1.
Solo (Induk)
2.
Semarang
3.
Jogjakarta
4.
Purwokerto
5.
Mojokerto
6.
Pati
7.
Magelang
8.
Blora
9.
Pekalongan.
PT
Genesis farm adalah suatu perusahan yang bergerak dibidang perternakan unggas
(broiler) dengan sistem kemitraan. PT Genesis farm
menyediakan sapronak meliputi:
1.
DOC.
2.
Pakan.
3.
Obat, Vitamin, dan Vaksin.
4.
Tenaga Penyuluh Lapangan.
5.
Pemasaran.
Sarana tersebut disediakan oleh
PT Genesis Farm yang nantinya akan disuplai ke semua peternak yang sudah
menjadi mitra. Pola kemitraan PT Genesis farm adalah peternak menyediakan lahan
(kandang), lengkap dengan peralatan dan tenaga kerja, sedangkan PT Genesis farm
menyediakan sapronak (seperti terlampir diatas) sampai proses panen, dengan
penghitungan laba rugi bagi hasil. Untuk cabang Semarang kandang yang ada meliputi area Salatiga, Semarang,
Magelang, Temanggung, dan Kendal.
Kandang Soleh dengan alamat Wates, Losari,
Grabag, Magelang, dengan kapasitas maksimal 8.000 ekor terdiri dari 2 kandang
masing-masing kapasitas 4.000 ekor, tetapi saat ini tiap kandang hanya di isi
3.500 ekor (dengan total 7.000 ekor). Kandang 1 dengan ukuran panjang: 67 m dan
lebar: 7,5 m, sedangkan kandang 2 dengan ukuran panjang: 60 m dan lebar: 8 m
Managemen Pemeliharaan.
Management pemeliharaan ayam pedaging terbagi
menjadi 2, yaitu : periode stater dan periode finisher. Periode stater yaitu
periode anak ayam dari (umur 0-21 hari), sedangkan untuk periode finisher yaitu
periode anak ayam dari umur 22 sampai panen, sdh sessuai dengan bobot badan
yang diinginkan.
Periode starter.
Periode starter ayam pedaging (umur 0-21 hari)
merupakan masa pertumbuhan awal bagi ayam pedaging, untuk beradaptasi dengan
lingkungan kandang yang baru. Anak ayam disebut juga DOC (Day old Chicken), DOC
adalah anak ayam umur satu hari. Jenis DOC yang digunakan perusahaan kami yaitu
MB 202 P dan harga DOC Rp 4800/ekor. Pemilihan DOC ini dilihat dari label di
setiap boksnya yang di pesan perushaan kami, label itu terdiri dari: 1)
induknya, 2) tanggal penetasanya, 3) harga, 4) bobot badan per ekornya. Menurut
Rasyaf (2008) pemilihan DOC dilihat dari : 1) induk yang sehat, agar tidak
membawa penyakit bawaan, 2) anak ayam berdasarkan ukuran atau bobot yang sama,
3) matanya cerah atau bercahaya aktif, 4) tidak cacat secara fisik, 5) tidak
ada lekatan tinja di duburnya. Pemilihan bibit yang baik merupakan awal dari
Penangan awal
DOC saat datang di kandang yaitu; kandang dibersihkan dengan fumigasi,
kandang yang dilengkapi dengan pemanas
buatan (broooder) sebagai pengganti induk, pemanas harus dinyalakan terlebih
dahulu ± 15 menit sebelum DOC datang. DOC di keluarkan dari kotak untuk di
pindah ke brooder, dan dikasih minum air dicampur gula aren dan vitamin, dengan
tujuan untuk memulihkan tenaga yang terbuang pada waktu perjalanan, setelah
semua DOC dipastikan minum, baru di kasih pakan. Target management brooding, yaitu empat jam
diusahakan tembolok berisi makanan.
Pemberian pakan sedikit-sedikit tapi sering (10-12 kali/hari). Penangganan yang
di lakukan oleh peternak sudah sesuai
dengan (Rasyaf, 2008) mengatakan bahhwa air gula yang diberikan ke DOC untuk
mempercepat suplai energgi akibat dari perjalanan jauh, sedangkan vitamin dan
mineral bertujuan untuk mengurangi cekaman dan membantu memulihkan kesegaran
anak ayam. Ransum yang diberikan pada
dua hari pertama tidak perlu dibatasi, kemudian setelah itu periode stater 20
gram/ekor/hari (Rasyaf, 2008).
Pakan yang diberikan berupa pakan jadi (AB-1) dan
BR 1 super dan bentuk pakan yaitu crumble. Pakan bentuk crumbel adalah bentuk
fisik ransum berupa pecahan, dapat menghasilkan berat badan lebih besar
dibandingkan tepung komplit (Rasyaf, 2008).
PT Genesis Farm menyarankan peternaknya pada masa
brooder untuk kandang panggung maupun kandang postal mengunakan kulit padi
(sekam) setebal 5 cm pada lantainya dan pemanas dengan perbandingan 1: 500 ekor
sampai umur 21 hari. Penggunaan alas liter dari sekam padi sesuai dengan
pendapat (Rasyaf, 2008) yang mengatakan bahwa untuk daerah dingin ketebalan
alas litter tidak lebih dari 8 cm, sedangkan untuk daerah panass ketebalan alas
litternya tidak lebih dari 5 cm. Penggunaan alas litter yaitu untuk: 1)
kemungkinan ayam lepuh dada lebih sedikit, 2) ayam broiler relatif lebih tahan,
3) pengelolaan lebih mudah (Rasyaf, 2008).
Persiapan brooder sudah memenuhi saran managemen
PT. Genesis yaitu kandang panggung dengan alas kulit padi atau sekam dan kompor
gas (LPG) sebagai pemanas. Penggunaan brooder bertujuan sebagai induk buatan
yang menghangatkan anak ayam ketika baru menetas (Rasyaf, 2008).
Awal pemeliharan
semua anak ayam ditempatkan dalam 1 kandang, kandang yang lain dibiarkan
kosong, dengan alasan supaya suhu ruangan lebih hangat dan mudah dalam
pengawasan, pada umur 17 hari dilakukan pemindahan ayam kekandang lain, karena
ruangan sudah penuh (padat). Program pemanas dilakukan sampai umur 21 hari (3 minggu). Fase brooding dimulai pada umur 1
- 21 hari.
Suhu ruangan 28 – 31oC dan kelembaban 55 – 60 % sehingga hampir
sama dengan kondisi bersama induknya. Menurut Rasyaf (2008) mengatakan bahwa ayam broilerr dapat tumbuh secara
optimal 19 – 21 oC. Keadaan lingkungan kandang tidak sesuai maka
dari itu perusahaan menyarankan kepada peternak untuk menanam pohon di sekitar
lingkungan kandang dan diberi kipas angin.
Program vaksinasi
dikandang Sholeh dilakukan pada umur 4 hari oleh seorang vaksinator yang
sudah di sediakan PT. Genesis Farm, vaksin yang dilakukan adalah vaksin suntik dan vaksin tetes mata.
Periode Finisher.
Periode Finisher adalah periode akhir dimana ayam siap di panen berkisar 5 – 7 minggu,
diharapkan berat badan ayam tidak terlalu berat dan tidak terlalu ringan
(Rasyaf, 2008). Perusahaan kami ayam masuk dalam periode finisher
yaitu umur 22 hari sampai
panen.
Ayam umur 22 hari sudah tidak menggunakan pemanas,
hanya untuk menyiasati suhu kandang yang dingin pada waktu malam hari atau
waktu cuaca dingin maka tirai samping harus ditutup rapat. Umur 25 hari bobot badan
diperkirakan sudah mencapai 1 kg/ekor, kemudian sekam diturunkan total sampai
panen, hal ini sesuai dengan pendapat Anonymous (2007) Pemanas sudah tidak
diperlukan lagi pada siang hari karena bulu ayam sudah lebat.
Kepadatan ayam pada periode finisher adalah 10
ekor/m2, sesuai dengan
pendapat Added Wednesday (2011) yang menyatakan bahwa pengaturan tingkat
kepadatan pada fase finisher ini juga harus diperhatikan, yakni 10 ekor/m.
Data recording (lampiran 3) menunjukkan angka
mortalitas tinggi ketika memasuki periode finisher, hal ini dikarenakan
ayam mengalami stres, akibat pemanas
yang tidak lagi diberikan dan sekam padi sebagai alas sudah di turunkan, sehingga
ayam harus beradaptasi lagi dengan kondisi yang baru. Hal ini diketahui dari
pemeriksaan terhadap ayam yang mati,
tidak ada tanda-tanda ayam sakit, namun di ketahui temboloknya kosong ( ayam
tidak mau makan karena stres). Menurut info
medion (2009) Stres diakibatkan oleh adanya gangguan baik dari luar maupun dari
dalam tubuh ayam. Adanya stres menandakan ayam sedang beradaptasi terhadap
gangguan tersebut. Oleh karena itu, semakin cepat adaptasi ayam semakin ringan
stres yang dialami. Secara fisiologis, stres terjadi ketika hormon kortisol,
yang dihasilkan pankreas, memobilisasi energi dari cadangan energi di dalam
tubuh menuju organ target yang sedang membutuhkan. Mobilisasi ini bisa
disebabkan oleh adanya peradangan, peningkatan denyut jantung dan frekuensi
napas.
Periode starter dan finisher, PT Genesis farm
menggunakan pakan Starter semua, dengan menggunakan pakan yang kadar protein
tinggi, supaya pertumbuhan bobot badan lebih optimal dengan umur panen bisa
lebih awal. Jenis pakan yang dikonsumsi adalah starter merk AB 1 dari PT Comfeed
Cabang Sragen berbentuk crumble (butiran halus).
Management Biosecurity.
Management Biosecurity
yang diterapkan dikandang Sholeh meliputi; 1) penyemprotan kandang dan
lingkungan kandang dilakukan 2 kali sehari dengan menggunakan desinfectan yang
di sediakan oleh PT. Genesis Farm, 2) pencucian tempat pakan dan minum 2 kali
sehari, 3) untuk pekerja kandang sebelum
masuk kandang harus menyemprot seluruh tubuhnya dengan desinfectan yang sudah
disediakan di belakang pintu kandang, 4) program dan jadwal vaksin. Hal ini
sesuai dengan pendapat Cahyadi et al., (2011)
mengatakan bahwa Manajemen peternakan unggas harus
didasarkan pada prinsip biosekuriti yang tepat, diantaranya: (1) melakukan
kontrol dan pembatasan terhadap kontaminasi antara unggas, manusia, dan jenis
hewan lainnya, (2) melaksanakan program sanitasi dan desinfeksi dengan
melakukan program kebersihan secara rutin untuk menciptakan lingkungan kandang
yang bersih dan bebas dari hama penyakit, dan (3) melaksanakan program
vaksinasi secara tepat dan akurat dalam upaya pencegahan penyakit dengan
pengobatan secara rutin. Management biosecuriti
bertujuan untuk menjaga keamanan dan kesehatan peternak dan ayam sehingga dapat
mencegah penularan penyakit dari ayam ke manusia begitupun sebaliknya.
Penyakit dan Pencegahannya
Pemeliharaan mulai periode starter sampai periode
finisher, ayam pedaging dalam kondisi sehat dan tidak terkena penyakit, hal ini
disebabkan oleh managemen pemeliharaan ayam pedaging yang diterapkan di kandang
Sholeh sudah berjalan dengan baik sesuai dengan ketentuan dari PT. Genesis
Farm. Program pengobatan secara berkala di
kandang Sholeh disesuaikan dengan jadwal pengobatan dari PT Genesis farm
seperti ditunjukkan pada tabel 2. Pada saat ini PT. Genesis Farm menggunakan
obat dan vitamin dari beberapa perusahaan diantaranya: OTASINDO, AVINDO,
AGRINUSA UNGGUL JAYA, CAPRI, BANA MEDIVET,
MEDION, SANBE, MENSANA dan IMA. Perusahaan dari obat dan
Vitamin juga menyediakan seorang dokter hewan sebagai konsultan jika terjadi
masalah tentang kesehatan ayam di
lapangan.
Tabel 1. Jadwal Pengobatan
per 1000 ekor
|
||||||
Umur
|
Pagi
|
Dosis
|
Sore
|
Dosis
|
Keterangan
|
|
1
|
Moxycolgrin HC
|
7
|
Vitaminovit
|
10
|
||
2
|
Moxycolgrin HC
|
7
|
Vitaminovit
|
10
|
||
3
|
Moxycolgrin HC
|
10
|
Vitaminovit
|
15
|
||
4
|
Moxycolgrin HC
|
10
|
Vitaminovit
|
15
|
ND1 (tetes + Suntik)
|
|
5
|
Moxycolgrin HC
|
10
|
Vitaminovit
|
15
|
||
6
|
Air Putih
|
|||||
7
|
Air Putih
|
|||||
8
|
Capribro
|
10
|
Vitaminovit
|
20
|
||
9
|
Capribro
|
10
|
Vitaminovit
|
20
|
||
10
|
Capribro
|
10
|
Vitaminovit
|
20
|
||
11
|
Air Putih
|
|||||
12
|
Air Putih
|
Vaksin IBD (minum)
|
||||
13
|
Capricoli
|
30
|
Capribro
|
15
|
||
14
|
Capricoli
|
30
|
Capribro
|
15
|
||
15
|
Capricoli
|
30
|
Capribro
|
15
|
||
16
|
Air Putih
|
Malakil
|
15
|
|||
17
|
Air Putih
|
Malakil
|
15
|
|||
18
|
Capribro
|
15
|
Vitaminovit
|
30
|
Vaksin ND II (minum)
|
|
19
|
Capribro
|
15
|
Vitaminovit
|
30
|
||
20
|
Capribro
|
15
|
Vitaminovit
|
30
|
||
21
|
Air Putih
|
Malakil
|
20
|
|||
22
|
Air Putih
|
Malakil
|
20
|
|||
23
|
Capribro
|
20
|
Malakil
|
20
|
||
24
|
Capribro
|
20
|
||||
25
|
Capribro
|
20
|
||||
26
|
Air Putih
|
|||||
27
|
Air Putih
|
|||||
28
|
Air Putih
|
|||||
29
|
Air Putih
|
|||||
30
|
Air Putih
|
|||||
Keterangan
|
||||||
1
|
Pemberian pakan umur 1-14 hari sedikit-sedikit
tapi sering
|
|||||
2
|
Pemberian vitamin cukup 3-5 jam habis, obat 2-3 jam habis
|
|||||
3
|
Jika cuaca panas vitamin dosis tinggi diberikan
malam/pagi ketika cuaca dingin
|
|||||
4
|
Dosis pemberian gula jawa 2%
|
|||||
5
|
Saat turun skam, malamnya diberi air gula &
vit. Dosis
tinggi
|
|||||
6
|
1 hari sebelum sampai 1 hari setelah vaksin
jangan diberi kaporit
|
|||||
7
|
Antistress/Elektrolit/ Vit C diberikan siang
hari
|
|||||
Pemasaran.
Pemasaran ayam broiler di PT Genesis farm dengan sistem kemitraan menjadi
tanggung jawab mutlak PT Genesis farm sebagai pihak inti sehingga plasma tidak
kerepotan untuk memasarkan ayam yang sudah siap panen. Peternak hanya
menyiapkan tenaga untuk proses panen, mulai dari penangkapan ayam, penimbangan
dan pengangkutan ke mobil bakul, ayam broiler seluruhnya dipasarkan untuk pasar
lokal (pasar ambarawa semarang, pasar sampangan semarang, pasar kobong
semarang, dll). Secara umum jalur pemasaran ayam broiler tidak jauh berbeda
dengan jalur pemasaran produk jenis lain yang dibudidayakan oleh peternak.
Dampak Sosial Ekonomi.
Kegiatan
budidaya ayam pedaging secara langsung memberikan keuntungan secara ekonomis
yang dapat dinikmati oleh masyarakat, antara lain,
- Usaha budidaya ini juga berdampak positif terhadap kondisi sosial masyarakat seperti berkurangnya pengangguran. Selain itu bagi pembudidaya yang tergabung dalam pola kemitraan, akan semakin meningkatkan interaksi sosial antar anggota kelompok sekaligus meningkatkan rasa gotong royong dan kesetiakawanan sosial di antara mereka.
- Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto
(PDRB) bagi pemerintah daerah setempat.
- Meningkatkan pendapatan masyarakat baik petani pembudidaya ayam pedaging secara langsung maupun pelaku usaha yang terlibat secara tidak langsung seperti pedagang pengepul, pemotong, usaha rumah makan khas daging ayam serta para penyedia jasa yang berkaitan dengan adanya usaha budidaya ayam pedaging ini.
- Usaha ini juga memiliki kaitan ke
belakang/hulu (backward linkage)
antara lain pada usaha pasokan pupuk kandang (ke peternak) dan pupuk buatan
(penyedia sarana produksi perikanan) serta kaitan ke depan/hilir (forward linkage) seperti pada usaha
perdagangan, pengangkutan dan sebagainya.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan dari penelitian yang
dilaksanakan di PT. Genesis farm, kandang Soleh Magelang adalah: Pemeliharaan ayam pedaging dengan
menerapkan managemen dari PT. Genesis Farm dapat menghasilkan ayam broiler yang
berkualitas baik dan memberikan keuntungan yang besar bagi peternak.
Pemeliharaan ayam pedaging dengan pola kemitraan
lebih efektif dan efisien dari pada peternakan mandiri, karena selain disediakan sapronak oleh PT.
Genesis farm, di bantu dalam managemen
pemeliharaan oleh seorang petugas lapangan dan pemasaran.
DAFTAR PUSTAKA
Added Wednesday. 2011. Pemeliharaan Ayam Fase Akhir.Jakarta.
Anonimous. 2002 . www.poultryindonesia.com.
Anonimous. 2005. Management Pemeliharaan Broiler.
PT Romindo Primavetcom. Jakarta .
Anonimous. 2007. www.//google.manajemen agribisnis.co.id
Anonimous. 2008b.
http://peternakan.unpad.ac.id/?p=183.
Anonimous. 2010. http://www.muksin.com/2010/02/penyakit-bumble-foot-pada ayam.html
Anonimous. 2012.
http://migroplus.com/brosur/Budidaya ayam pedaging.
Cahyadi, Danang Dwi. Mochammad Rifqi Wijaya, Nurida
Dessalma S, Pradipta Nuri Adiyati. Sistem Kandang Tertutup Dalam Manajemen Peternakan
Unggas. Aceh Development International Conference
2011. IPB (Institut
Pertanian Bogor). Bogor.
Japfa group. 2007.
standard operator procedure tata laksana pemeliharaan ayam pedanging. PT Primatama Karya Persada. Jakarta.
Medion. 2009. http://info.medion.co.id
Stres Tuntas - DOC Berkualitas . Jakarta
Rasyaf, M. 2008. Panduan Beternak
Ayam Pedaging. Penerbit Swadaya. Jakarta.
Rohana Yuso, 2004. Penyelidikan Sains Sosial. Binding: Softcover, 283 pages. Publisher: PTS Publications &
Distributors Sdn Bhd.
Soekarwati . 1988 . Prinsip Dasar Ekonomi
Pertanian Teori dan aplikasi. UI-Press. Jakarta
Sanbe . 2007. Petunjuk Pemeliharaan Ayam Pedaging,
edisi 1. Bandung .
Santoso,U. 2009. www.sentralternak.com.
Setiawan, I.
2011. http://centralunggas.blogspot.com/2011/12/pemeliharaan-ayam-pedaging.html
SNIa. 2006 . Pakan ayam ras pedaging masa akhir (broiler
finisher). Badan Standarisai Nasional. Jakarta
SNIb. 2006. Pakan anak ayam ras pedaging (broiler
starter). Badan Standarisasi Nasional. Jakarta
Tabbu, R, C.2002. Penyakit ayam dan penangulangannya.Volume
2 penerbit Kanisius.Tarmudji. 2005. Asites Pada Ayam Pedaging. . Balai Penelitian,
Bogor.