Rabu, 07 November 2012

SAPI BALI

Sapi Bali merupakan sapi potong asli Indonesia hasil domestikasi dari banteng (Bibos banteng). Sapi Bali merupakan jenis sapi yang memiliki karateristik khas, keunggulan dan kelemahan yang akan kita bahas dibawah ini

Silsilah Sapi Bali
 
Sapi Bali (Bos sondaicus) telah mengalami proses domestikasi yang terjadi sebelum 3.500 SM di wilayah Pulau Jawa atau Bali dan Lombok. Hal ini diperkuat dengan kenyataan  bahwa sampai saat ini masih dijumpai banteng yang hidup liar di beberapa lokasi di Pulau Jawa, seperti di Ujung Kulon serta Pulau Bali yang  menjadi pusat gen sapi Bali.
       Sapi Bali dikenal juga dengan nama Balinese cow yang kadang-kadang disebut juga dengan nama Bibos javanicus, meskipun sapi Bali bukan satu subgenus dengan bangsa sapi Bos taurus atau Bos indicus. Berdasarkan hubungan silsilah famili Bovidae, kedudukan sapi Bali diklasifikasikan ke dalam subgenus Bibovine tetapi masih termasuk genus bos.
        Dari Pulau Bali yang dipandang sebagai pusat perkembangan sekaligus pusat bibit, sapi Bali menyebar dan berkembang hampir ke seluruh pelosok nusantara. Penyebaran sapi Bali di luar Pulau Bali yaitu ke Sulawesi Selatan pada tahun 1920 dan 1927, ke Lombok pada abad ke-19, ke Pulau Timor pada tahun 1912 dan 1920. Selanjutnya sapi Bali berkembang sampai ke Malaysia, Philipina dan Ausatralia bagian Utara. Sapi Bali juga pernah diintroduksi ke Australia antara 1827-1849.
         Dengan data-data seperti tersebut diatas, Sapi Bali seharusnya merupakan plasma nutfah asli Indonesia yang harus dilestarikan agar tidak punah. Oleh sebab itu kemurnian genetikanya telah dilindungi dengan Peraturan Gubernur Bali Nomor 45 Tahun 2004 dan Perda No 2/2003 yang melarang bibit sapi bali betina keluar dari wilayah provinsi ini (http://andiwawan-tonra.blogspot.com/2010/02/mengenal-sapi-bali.html).
       Ada 11 provinsi utama yang memiliki populasi sapi Bali terbanyak. Populasi terbanyak di Sulawesi Selatan, Bali, NTT, NTB, Sumsel , Sultra, Gorontalo, Kalsel, Sulteng, Sulbar, dan Lampung. Sapi Bali merupakan sumberdaya genetik hewan asli Indonesia, karena kerabat liarnya ada di Indonesia (http://id.wikipedia.org/wiki/Banteng).
 
Ciri-Ciri Khas Sapi Bali (http://www.infoternak.com/sapi-bali) :
 
     Sapi Bali merupakan sapi asli Indonesia yang ciri - cirinya khas dan berbeda dari bangsa sapi lainnya.Sapi  Bali berukuran sedang, dadanya dalam, tidak berpunuk dan kaki-kakinya ramping. Kulitnya berwarna merah bata. Cermin hidung, kuku dan bulu ujung ekornya berwarna hitam. Kaki di bawah persendian karpal dan tarsal berwarna putih. Kulit berwarna putih juga ditemukan pada bagian pantatnya dan pada paha bagian dalam kulit berwarna putih tersebut berbentuk oval (white mirror). Pada punggungnya selalu ditemukan bulu hitam membentuk garis (garis belut) memanjang dari gumba hingga pangkal ekor.
       Sapi Bali jantan berwarna lebih gelap bila dibandingkan dengan sapi Bali betina. Warna bulu sapi Bali jantan biasanya berubah dari merah bata menjadi coklat tua atau hitam legam setelah sapi itu mencapai dewasa kelamin sejak umur 1,5 tahun dan menjadi hitam mulus pada umur 3 tahun.  Warna hitam dapat berubah menjadi coklat tua atau merah bata apabila sapi itu dikebiri.

 
sapi bali Sapi bali
 
 
  • Ukuran badan berukuran sedang dan bentuk badan memanjang.
  • Kepala agak pendek dengan dahi datar.
  • Badan padat dengan dada yang dalam.
  • Tidak berpunuk dan seolah tidak bergelambir
  • Kakinya ramping, agak pendek menyerupai kaki kerbau.
  • Pada punggungnya selalu ditemukan bulu hitam membentuk garis (garis belut) memanjang dari gumba hingga pangkal ekor.
  • Cermin hidung, kuku dan bulu ujung ekornya berwarna hitam
  • Tanduk pada sapi jantan tumbuh agak ke bagian luar kepala, sebaliknya untuk jenis sapi betina tumbuh ke bagian dalam. (http://andiwawan-tonra.blogspot.com/2010/02/mengenal-sapi-bali.html).

Keunggulan sapi Bali : 
  1. memiliki efisiensi reproduksi yang tinggi, Karakteristik reproduktif antara lain : periode kehamilan 280 - 294 hari, rata-rata persentase kebuntingan 86,56 %, tingkat kematian kelahiran anak sapi hanya 3,65 %, persentase kelahiran 83,4 %, dan interval penyapihan antara 15,48 - 16,28 bulan.  (Suharjawanasuria)
  2. daging dan karkasnya berkualitas baik dan persentase karkasnya tinggi (karkasnya bahkan bisa mencapai 57%), 
  3. daya adaptasinya terhadap lingkungan yang sangat baik, 
  4. dan yang tidak kalah penting adalah kemampuannnya menggunakan sumber pakan yang terbatas.
  5. Persentase karkas yang tinggi.
  6. Harga yang stabil dan bahkan setiap tahunnya cenderung meningkat.
  7. Khusus sapi bali Nusa Penida, selain bebas empat macam penyakit, yaitu jembrana, penyakit mulut dan kuku, antraks, serta MCF (Malignant Catarrhal Fever). Sapi Nusa Penida juga dapat menghasilkan vaksin penyakit jembrana.
  8. Kandungan lemak karkas rendah.
  9. Keempukan daging tidak kalah dengan daging impor.  (Dunia sapi)
  10. Fertilitas sapi Bali berkisar 83 - 86 %, lebih tinggi dibandingkan sapi Eropa yang 60 %.

Kelemahan Sapi Bali (Guntoro, 2008)

  1. Birahi kembali setelah melahirkan panjang
  2. Interval anak panjang
  3. rentan terhadap penyakit

Sapi Bali merupakan hewan ternak yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat petani di Bali (http://www.infoternak.com/sapi-bali).
  • Sapi Bali sebagai tenaga kerja pertanian
Sapi Bali sudah dipelihara secara turun menurun oleh masyarakat petani Bali sejak zaman dahulu. Petani memeliharanya untuk membajak sawah dan tegalan, untuk menghasilkan pupuk kandang yang berguna untuk mengembalikan kesuburan tanah pertanian.
  • Sapi Bali sebagai sumber pendapatan
Sapi Bali mempunyai sifat subur, cepat beranak, mudah beradaptasi dengan lingkungannya, dapat hidup di lahan kritis, dan mempunyai daya cerna yang baik terhadap pakan. Keunggulan lain yang sudah dikenal masyarakat adalah persentase karkas yang tinggi, juga mempunyai harga yang stabil dan bahkan setiap tahunnya cenderung meningkat membuat sapi Bali menjadi sumber pendapatan yang diandalkan oleh petani.
  • Sapi Bali sebagai sarana upacara keagamaan
Dalam agama Hindu, sapi dipakai dalam upacara butha yadnya sebagai caru, yaitu hewan korban yang mengandung makna pembersihan. Demikian juga umat Muslim juga membutuhkan sapi untuk hewan Qurban pada hari raya Idhul Adha.
Sapi Bali juga dapat dipakai dalam sebuah atraksi yang unik dan menarik. Atraksi tersebut bahkan mampu menarik minat wisatawan manca negara untuk menonton. Atraksi tersebut adalah megembeng ( di kabupaten Jembrana) dan gerumbungan (di kabupaten Buleleng).

Daftar Pustaka

Guntoro, S. 2008. Membudidayakan Sapi Bali. Penerbit Kanisius. Yogyakarta

http://andiwawan-tonra.blogspot.com/2010/02/mengenal-sapi-bali.html

http://www.infoternak.com/sapi-bali


http://id.wikipedia.org/wiki/Banteng












1 komentar:

  1. Situs Judi Sabung Ayam Online SV388 Terlengkap Terbaik Terpercaya - Bandar Taruhan Adu Ayam Online Uang Asli Rupiah Terbesar Permainan Sabung Ayam Online ini begitu gampang di tekuni yang cuma menebak taruhan


    Boss Juga Bisa Kirim Via :
    Wechat : Bolavita
    WA : +6281377055002
    Line : cs_bolavita
    BBM PIN : BOLAVITA ( Huruf Semua )

    BalasHapus